Mengenai Saya

Foto saya
Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Indonesia
Muslim Sejati

Arsip

Kamis, 13 Januari 2011

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH
ACARA
TEKSTUR TANAH

OLEH
ILMAL BANI HASYIM
09.04.3634

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK
LEMBAGA PENDIDIKAN PEREKEBUNAN
YOGYAKARTA
2010

ACARA TEKSTUR TANAH

A. TUJUAN
Mengatahui kelas terkstur tanah pada sample secara kualitatif pada keadaan tanah.

B. ALAT DAN BAHAN
a. ALAT
- Aquades
- Cawan
b. BAHAN
- Tanah gromosol
- Tanah latosol
- Debu vulkan
- Tanah regosol

C. CARA KERJA
1. Mengambil jenis tanah sesuai dengan praktikum kadar lengas tanah kira-kira 10-15 gram, dalam praktikum ini kelompok kami menggunakan tanah gromosol.

2. Campurkan tambahan dengan aquades/air kemudian dihomogenkan seperti membuat sebuah adonan.

3. Kemudian diremas-remas supaya semua agregatnya lepas, sehingga pasta liat (kadar air antara BG dan BJ.

4. Tanah selama diremas-remas dibasahi sedikit demi sedikit, jika kurang basah tanah tersebut dibuat bola dengan cara dikepal.

5. Raba jenis tanah dengan ujung jari.

D. HASIL PENGAMATAN
NO.
KRITERIA
TEKSTUR TANAH

1. Gromosol: terbentuk pita, tanpa retakan
dan sedikit agak ngeres

2. Regosol: tidak terbentuk pita dan terasa
sangat kasar

3. Latosol: terbentuk pita dengan retakan

4. Abu Vulkan: terbentuk pita dengan retakan sedikit dan tersa sedikit kasar

D. PEMBAHASAN
Tekstur tanah adalah perbandingan relative berat tanah dari ketiga fraksi tanah yaitu pasir, liat, dan lempung (Send, silk, dan clay). Tekstur tanah penting untuk diketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut akan menurunkan sifat-sifat fisika-kimia, dan kimia tanah. Sebagai contoh, besarnya lapangan pertukaran dan ion-ion dalam tanah yang amat ditentukan oleh tekstur tanah. Tanah mengandung pertikel yang beraneka ragam ukurannya, ada pecahnya butir-butir mineral tanah yang berukuran berbeda. Luas permukaan debu dan pembebasan unsur-unsur hara untuk diserap akan lebih besar dari pasir. Partikel debu terasa licin dan kurang melekat. Fraksi lempung dari kebanyakan tanah terdiri dari mineral yang berbeda komposisi kimia dan sifat-sifat lain dibanding dengan jumlah pasir dan debu. Di samping itu, permukaan lempung dapat mengabsorsikan sejumlah unsur hara dalam tanah. Dengan demikian lempung yang permukaannya bermuatan negative dianggap sebagai penyimpanan air dan makanan untuk tanaman (Bailez, 1986).
Pengaruh struktur tanah dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman dan produksi per satuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat. Jumlah dan panjang akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah rendah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar pada tanah yang berstruktur ringan lebih cepat per satuan waktu dibandingkan pada akar tanaman pada tanah kompak sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang tersedia banyak pada tanah remah. Selain itu, akar tanaman memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang berpori dibandingkan pada tanah padat. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang bertekstur halus seperti berlempung tinggi sulit mengambangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk menyebar akibatnya rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan turut mengalami kesulitan untuk menembus struktur tanah sehingga perakaran tersumbat (Agrostologi, 2010).

Praktikum dasar-Dasar Ilmu tanah yang berjudul “Tekstur Tanah”ini bertujuan untuk Mengatahui kelas terkstur tanah pada sample secara kualitatif pada keadaan tanah yang dilaksanakan pada hari Rabu, 28 April 2010 di Laboratorium Tanah dan Pupuk Lembaga Pendidikan Perkebuanan Yogyakarta. Percobaan ini menggunakan bahan berupa tanah kering udara yaitu tanah gromosol, regosol. Latosol, dan abu vulkan dengan ukuran penyaringan 2 mm, serta menggunakan alat berupa cawan dan aquades.
Diawali dengan mengambil segenggam tanah, lalu diremas-remas bertujuan agar semua agregatnya lepas, sehingga akhirnya tanah menjadi pasta liat. Kemudian tanah dibasahi sedikit demi sedikit sambil diremas-remas, jika kurang basah tanah tersebut dibuat bola dengan cara dikepal, kemudian tanah yang dibuat bola tadi ditekan dan didorong dengan hati-hati antara ibu jari dengan jari telunjuk sampai ujung pita tanah menjulur melampaui ujung jari teleunjuk.
Pasta tanah tadi digosok-gosok dengan jari terbentuk pita, tanpa retakan dan sedikit agak ngeres berarati termasuk loam (gromosol), jika tidak terbentuk pita dan terasa sangat kasar berrarti termasuk jenis sand (regosol), apabila terbentuk pita dengan retakan berarti termasuk jenis clay (latosol), dan jika : terbentuk pita dengan retakan sedikit dan terasa sedikit kasar berarti jenis tanah sandy clay (Abu Vulkan).

Tekstur tanah sifatnya permanen atau tidak dapat diubah. Pada praktikum ini digunakan 4 jenis tanah yaitu gromosol, regosol, latosol, dan abu vulkan yang ke empat tanah ini mempunyai tekstur yang berbeda-beda. Setiap tanah mendapatkan perlakuan yang sama untuk menentukan teksturnya.
Manfaat mengetahui tekstur tanah dibidang pertanian adalah untuk mengetahui jenis tanah yang paling baik untuk dijadikan sebagai lahan pertanian. Dalam penentuan tektur tanah ini menggunakan metode penentuan secara kualitatif yang memiliki keuntungan-keuntungan antara lain: alat yang digunakan sangat sederhana dan mudah didapat, cara penentuan yang sederhana, tidan rumit, lebih cepat, dan murah. Tetapi kekurangannya yakni hasil yang diperoleh kurang akurat.
Sifat-sifat yang mempengaruhi tekstur tanah adalah mineral dari masing-masing tanah. Misalnya fraksi pasir terutama mengandung mineral primer (silikat dan kuarsa). Secara umum, ciri ciri tanah dengan tekstur tanah yang berpasir adalah mempunyai pori-pori yang besar, kandungan hara rendah, cepat meloloskan air sehingga sedikit dimanfaatkan oleh tanaman. Tanah dengan tekstur debu mempunyai kapasitas tinggi untuk mengikat air, memiliki unsur hara yang lebih banyak daripada pasir sehingga lebih subur untuk tanaman. Tanah lempungan mempunyai sifat drainase buruk, kapasitas mengikat air tinggi, kandungan hara tinggi tetapi sukar diolah.
Keragaman sifat tanah dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu bentang lahan merupakan akibat dari banyak faktor yang berbeda dan saling berinteraksi satu dengan lainnya. Topografi dan tipe penutupan lahan merupakan faktor penentu proses geomorfik yang terjadi pada gilirannya mempengaruhi keragaman tanah yang terbentuk (Darusman dan Abubakar 2002).

E. KESIMPULAN
1. Tekstur tanah adalah perbandingan relative berat tanah dari ketiga fraksi tanah yaitu pasir, liat, dan lempung (Send, silk, dan clay).

2. Dari percobaan, diperoleh hasil:
a. Gromosol: terbentuk pita, tanpa retakan dan sedikit agak ngeres yakni Tanah Loam

b Regosol: tidak terbentuk pita dan terasa sangat kasar yakni tanah ini adalah bertekstur tanah sand.

c. Latosol: terbentuk pita dengan retakan adalah tanah yang bertekstur clay.

d. Abu Vulkan: terbentuk pita dengan retakan sedikit dan tersa sedikit kasar ini adalah tanah yang bertekstur sandy clay.

DAFTAR PUSTAKA

Agroastrologi, 2002. Tekstur tanah. http://www.iel.ipb.ac.id/sac/hibah.htm. Diakses
tanggal 3 Mei 2010.

Bailez,H.H.,1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung: Lampung.

Darusman dan Abubakar K., 1998. Keragaman Spasial Sifat-Sifat fisik Andisol sebagai Fungsi
Lereng Pada 3 tipe Penutupan Lahan di Aceh Tengah. Agrista: 100-10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar