Mengenai Saya

Foto saya
Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Indonesia
Muslim Sejati

Arsip

Selasa, 28 Desember 2010

PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN
IDENTIFIKASI ALAT PERTANIAN

OLEH
ILMAL BANI HASYIM
09.04.3634
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK
LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN
YOGYAKARTA
2010


I.PENDAHULUAN

A.TUJUAN
1.Menjelaskan metode dan peralatan pada berbagai jenis alat pengolahan tanah.
2.Mengetahui jenis-jenis alat pengolahan tanah.
3.Mengetahui bagian-bagian dari alat pengolahan tanah beserta fungsinya.

B.TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam. Dari waktu ke waktu alat pengolahan tanah telah mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu yang pasti (eksakta) yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada metode yang memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat pengolah tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil olah yang khusus untuk berbagai tanaman untuk lahan kering.
Dengan alat mekanisasi pertanian ini diharapkan tercapainya kapasitas kerja yang cukup tinggi, pekerjaan relatif lebih cepat disesuaikan dalam waktu relatif lebih singkat dan mutu pekerjaan bertambah baik, misalnya dalam pengolahan tanah. Pemahaman tentang metoda-metoda pengolahan tanah, berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk pengolahan tanah baik untuk lahan kering maupun lahan basah, kinerja dari peralatan pengolahan tanah dan uraian prisip mekanika pada alat pengolahan tanah ; sangat dibutuhkan bagi lulusan dalam pekerjaannya baik sebagai perencana maupun sebagai pelaksana dalam usaha manufaktur alat/mesin pengolahan tanah atau usaha pertanian yang memerlukan dukungan mekanisasi pertanian (Noerman Kartohadikoesoemo, 1986).
Telah diketahui bahwa pengolahan tanah dapat merubah dan atau memperbaiki struktur tanah serta memberantas gulma. Perbaikan struktur tanah dengan pengolahan tanah diduga dapat berpengaruh baik pada pertumbuhan tanaman, meskipun pendapat tersebut sulit dibuktikan karena hanya melihat aspek fisik tanahnya saja. Yang pasti bahwa memberantas gulma akan memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman.

Tujuan umum dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimun mungkin. Selama ini tujuan tersebut seringkali dicapai dengan mengaplikasikan cara cut and try baik dalam mengembangkan metoda pengolahan tanah maupun mengembangkan atau memperbaiki disain peralatan pengolahan tanah yang sudah ada.
Tujuan khusus dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut
1.Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi, berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar.

2.Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi.

3.Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.

4.Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah, sehingga menambah kesuburan tanah.

5.Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari.
Meskipun para peneliti menyadari bahwa masalah pada alat mekanisasi pertanian berkaitan dengan karakteristik dinamik, namun untuk waktu yang lama penelitian masih saja terkonsentrasi pada mekanika tanah yang statik dan diadakan sintesis antara karakteristik statik dan dinamik Proses penggemburan dengan bajak dirasakan sangat kompleks oleh para peneliti dan hal ini terlihat pada banyaknya dikembangkan model-model yang hanya mendemonstrasikan sebagian dari proses.
Masing-masing alat pengolahan tanah mempunyai kemampuan dan kegunaan yang berbeda, sehingga dala memilih alat yang cocok untuk keperluan pekerjaan perlu diperhatikan (Haryanto dan Hendra S., 1992) :
1.Ukuran yang memungkinkan digunakan dalam tempat pekerjaan sehingga dapat efektif.
2.Transaksi yang tersedia pada kondisi medan yang diinginkan
3.Kekerasan permukaan tanah.
4.Landai maksimal yang akan dilalui.
5.Panjang jalan angkut dan kecepatan gerak yang dibutuhkan.

II. PEMBAHASAN

Alat Pengolahan tanah adalah adalah alat yang mengubah tenaga gerak traktor yang menggandengnya menjadi tenaga gerak/mekanik. Mengolah tanah/bajak merupakan sebuah alat di bidang pertanian yang dipergunakan untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman dan penaburan benih. Penggunaan alat pengolahan tanah sebagai alat gandeng bagi traktor untuk proses pengolahan tanah. Alat pengolahan tanah termasuk mesin pertanian yang dibuat memiliki bagian pembangkit tenaga melalui traktor sehingga dengan tenaga yang dibangkitkan itu mampu melakukan berbagai jenis pekerjaan sesuai dengan jenis tanah yang diolah dan disesuaikan dengan jenis alat pengolahan pertanian yang digunakan. Sehingga kita dapat mengetahui jenis alat pengolahan tanah pertanian apa saja yang akan digunakan pada saat pengggunannya di lapangan.
Identifikasi terhadap alat pertanian harus perlu dilakukan, jika identifikasi tidak dilakukan maka kita tidak akan mengetahui cara penggunaan alat, serta alat tersebut digunakan dalam pengolahan tanah yang bagaimana. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pengolahan antara gabungan dari mesin dan alat pertanian perlu dilakukan pengidentifikasian terhadap kedua sistem dan cara kerja serta cara pengoperasiannya.

Alat pertanian tersebut tanpa mesin pertanian tidak akan berguna atau berfungsi karena alat tersebut tidak dapat digerakkan secara manual berbeda dengan alat pertanian dalam hal pengolahan tanah yang dapat dioperasikan dengan menggunakan tenaga manusia yaitu Cangkul.

Alat pengolahan tanah dapat dibedakan atas 2 proses pengolahan tanah yaitu alat pengolahan awal atau bajak yakni pengolahan pada top soil dan sub soil tanah dan alat pengolahan tanah kedua yaitu dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberilcan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat alur untuk pertanaman.

Pada praktikum ini, pengenalan jenis-jenis alat bajak gandeng traktor dilakukan pada kebun percobaan Lembaga Pendidikan Perkebunan di Wedomartani, Sleman Yogyakarta pada Senin, 18 Oktober 2010. Pada kebun praktikum ini terdapat 5 jenis alat bajak gandeng traktor yang terdapat di gudang penyimpanan yaitu bajak piring (Disk Plow), Revatator, Furrower dan Chisal Plow, Disck Pidgar, dan Disck Harrow. Kondisi dari kelima jenis alat bajak ini kurang mengalami perawatan khususnya dari segi mesin-mesinnya serta bagian-bagiannya sehingga sekilas terlihat kelima jenis alat bajak ini secara keseluruhan kurang layak digunakan di lapangan.

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan merupakan satu kesatuan. Jenis alat pengolahan tanah pertanian disesuaikan dengan kondisi lahan dan jenis pekerjaannya sehingga jika tidak disesuaikan dengan kondisi lahan dan jenis pekerjaannya maka penggunaan alatr akan kurang efisien dan efektif dalam hal pengerjaan di lapangan maupun dari segi biaya (cost).

Dalam praktikum ini dilakukan penggambaran 5 alat pengolahan tanah pertanian. Penggambaran dilakukan agar mengetahui dan membedakan bentuk dan bagian dari masing-masing alat pertanian ini. Pada penggambaran diambil dari bentuk 3 dimensinya dari traktor ini dengan derajat penggambaran sekitar 45º sampai 60 º letak alat pengolahan tanah.
Dari sekian banyak alat pertanian yang telah di identifikasi, setiap alat tersebut memiliki peran yang berbeda-beda terhadap pengolahan lahan dilapangan karena bentuk dan bagian-bagian yang dimilki setiap alat juga berbeda-beda.

1.Bajak Piring (Disk Plow)
Disck Plow dirancang untuk menutup kelemahan-kelemahan yang ada pada bajak singkal, terutama mengurangi gaya gesek tanah. Berfungsi untuk membalikkan tanah setelah tanah hancur dan digemburkan oleh mata bajak.

Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (one¬way). Reguler trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu 2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda alur (furrow wheel), berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam. One way disk plow adalah piring bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari 20 sampai 26 inci. Pengenalan saat praktikum ini disk plow yang dikenalkan adalah tipe tarik (trailing).

2.Rotavator
Rotavator digunakan sebagai alat pengolahan tanah pertamamaupun kedua dan sumber tenaga diperoleh dari Traktor melalui Power Take Off (PTO). Retavator adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakan yaitu. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor. Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor. Jenis ketiga adalah retavator rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak. Pada praktikum kali ini alat retavator rotari yang dikenalkan adalah tipe kedua.

3.Furrower dan Chisal Plow
Furrower adalah alat pertanian yang digunakan untuk memecahkan lapisan keras / kedap air dibawah permukaan tanah. Furrower tidak akan ada manfaatnya selama tetap disimpan dan tidak disatukan / dipasang pada traktor. Penyatuaan alat tersebut dengan traktor sebagai penariknya amat diperlukan agar dengan Furrower lapisan keras / kedap air di bawah permukaan tanah sampai kedalaman rata-rata 60 – 80 cm dapat dipecahkan. Chisal plow digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan berfungsi sebagai membalik tanah dan sedikit memecah lapisan tanah.

4.Disck Pidgar
Disck Pidgar digunakan pada pengolahan tanah yang kedua dan pada pengolahannya dapat menembus tanah lebih dalam. Cara kerja alat ini adalah apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja sehingga pengolahan tanah dilakukan pada satu arah saja. Alat ini digunakan pada saat proses pengolahan tanah kedua.

5.Disck Harrow
Disck Harrow berfungsi untuk pengolahan tanah tahunan. Pada alat ini terdapat dua jenis Disck Harrow yaitu :
1.Jenis Circular
2.Jenis Scalloped
Jenis Scalloped dapat menembus tanah lebih dalam. Sudut piringan antara 15°-25° Ini merupakan jenis yang bekerja dengan cara apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah saat proses pengolahan tanah kedua dan lebih efektif karena prosesnya dilakukan pada dua arah. Piringan dapat bersisi rata atau bergerigi Piringan yang bergerigi biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45 sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm.
Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22 cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh gelondong.

III. KESIMPULAN

1.Dengan menggunakan metode praktikum menggambar dari masing-masing alat pengolahan tanah ini diharapkan dapat mengetahui bagian-bagian dari masing-masing alat.

2.Penggunaan alat pengolahan tanah harus disesuaikan dengan keadaan lahan yang akan diolah.

3.Dalam suatu pekerjaan pengolahan tanah, terjadi suatu proses yang melibatkan soil-machine system yang menentukan baik kinerja traktor dan alat pengolahan tanah maupun mutu hasil pengolahan tanah.

4.Alat pertanian yang lebih sering digunakan dalam hal pengolahan lahan adalah Disk Plow karena memiliki daya dalam mengurangi gaya gesek terhadap tanah. Disck Plow tersebut juga sangat efisien dalam hal pembalikan tanah karena memiliki bentuk piringan yang cekung dan bulat sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Kartohadikoesoemo Noerman, 1987. Traktor dan Alat Pertaniannya. Lembaga Pendidikan Perkebunan: Yogyakarta.

Sosroatmodjo, Pribadyo, 1980 : Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah. Lembaga Penunjang Pendidikan Nasional (LAPPENAS), Jakarta.

Yoso Wigroho H. dan Hendra S., 1992. dkk, 1992. Pemindahan Tanah Mekanis. Atma Jaya: Yogyakarta

http: file://Dokumen/Mekanisasi%20Pertanian/index4april.html diakses 20 Oktober 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar